MERAUKE | Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Josefa Louise Rumaseuw, S. Hut, memberikan tanggapan terkait keluhan dari Kelompok Petani AEMBINENT pada, Jumat (7/7/2023).
Josefa mengatakan, bahwa pihaknya memiliki program untuk berbagai jenis tanaman pertanian dan perkebunan, termasuk komoditas vanili. Mengakui telah melakukan pengembangan vanili di beberapa distrik, termasuk distrik Sota.
“Harga jual vanili ditentukan berdasarkan kategori, seperti kategori bersertifikat dan kategori biasa, yang menyebabkan fluktuasi harga,”ujarnya.
Mengenai penurunan harga, kepala dinas menyampaikan, “itu terkait dengan kategori yang disebutkan sebelumnya.”
Untuk menjawab pertanyaan dan kekhawatiran masyarakat, Josefa menambahkan, bahwa pihaknya berencana untuk melakukan sosialisasi dan memanggil Kelompok Petani AEMBINENT.
“Tujuan dari pertemuan ini adalah untuk memberikan edukasi dan pemahaman terkait penetapan harga, mencegah kesalahpahaman, dan memastikan bahwa petani dan masyarakat mendapatkan manfaat yang maksimal,”kata dia.
Mengenai pembelian bibit yang kurang dari yang dijanjikan, Josefa menjelaskan bahwa Dinas mempunyai program untuk 2500 pohon vanili, namun pihaknya juga memiliki stok di kebun dinas.
“Prioritas utama adalah menghabiskan stok yang ada, dan kekurangan tersebut akan dipenuhi dengan pembelian dari masyarakat,”jelasnya.
Ia juga menambahkan, bahwa dinas selalu mencoba memberikan perhatian lebih kepada petani vanili OAP dan Sebagai bagian dari upaya untuk mendukung petani, dinas telah membawa petani vanili dari Sota ke Padang untuk mengikuti kegiatan Penas XVI.
“Inisiatif ini bertujuan untuk memberikan petani pengetahuan dan pemahaman terkait pengelolaan vanili yang baik,”kata dia.
Josefa menutup dengan mengakui bahwa miskomunikasi dapat terjadi, namun yang terpenting adalah pemerintah selalu berusaha memberikan yang terbaik melalui program-program yang ada.[Red].