Tiom, Meepagonews.com – Dalam moment Natal tahun 2024 dan menyongsong tahun baru 2025 pemuda baptis west papua wilayah Wiringgabut selenggarakan ibadah dan seminar sehari yang berlangsung di wilayah Witinggabut, Senin – Selasa (30-31/12/24). Seminar yang berlangsung selama dua hari itu, dengan topik dan narasumber yang berbeda yang disampaikan pertama Sepi Wanimbo Mantan Ketua Departemen Pemuda Baptis West Papua dengan topik Sejarah Pemuda Baptis, Sesi kedua disampaikan Sepris Kogoya Sekretaris Depatemen Sekolah Minggu dengan topik materi pendidikan sekolah minggu, Kemudian juga di sampaikan sesi ke tiga Arika Kogoya anggota tim kesehatan departemen pemuda baptis west papua tentang pentinya kesehatan, terakhir disampaikan Yunias Wenda wakil ketua departemen pemuda baptis west papua.
Sepi Wanimbo dalam seminar sehari, menyampaikan materi terkait sejarah perkembagan pemuda baptis west papua ia mengatakan, pemuda menjaga sejarahnya dan menjaga gerejanya dan menjaga wilayahnya.Pemuda baptis wajib membaca buku sejarah gereja baptis, untuk pemuda baptis berdiri diatas sejarahnya.
“karena sejarah perjalanan gereja baptis akan karena itu, akan menyelamatkan generasi yang akan datang,” katanya.
Semua pemuda baptis wajib membaca buku, untuk menghadapi tantangan zaman.
“Ilmu pengetahuan dan intelktual saja akan menjawab tantangan, karena itu pemuda baptis wajib baca buku,”katanya.
Ia berpesan pemuda menjadi takut Tuhan, dan menjadi pemuda yang punya Ilmu pengetahuan dan punya iman. selain itu, Masing – masing pemuda wajib tulis sejarah pemudanya masing – masing. Masing – masing wilayah perkuat sejarah.
Ia juga meminta kepada jemaat dan pemuda tidak menjual tanah, menjaga tanahnya karena tanah tidak beranak cucu.
” Situasi hari ini di tanah Papua tidak baik baik saja, banyak ekplotasi SDM karena itu orang Papua jaga Tanah Papua, apa lagi jumalah orang Papua sangat sedikit [Minoritas], bagi sudah sekolah lawan dengan intelektual bukan dengan cara kekerasan fisik.
Ia Juga penulis buku “Masa depan penuh harapan” dan buku tentang “sejarah departemen pemuda baptis west Papua” juga sekarang sedang menulis salah satu buku berjudul “sejarah budaya orang Lani”.
Ia berharap buku sejarah orang lani digunakan untuk mendidik orang Papua.
“Bukunya belum terbit namun sudah pesan dari beberapa sekolah,”.
Ketua Wilayah Witinggabut Rusen Wenda, S.Pd,S.Th.SBN menyambut baik kehadiran buku sejarah pemuda baptis, terimakasih sudah selamatkan sejarah pemuda.
“Buku ini akan jadi peluruh untuk pemuda karena itu wajib memilki, pemuda wilayah wiringgabut pesan 50 buku.,”katanya.
Semua tetang apa saja ada dalam buku. Karena itu wajib memilki buku.
Sekretaris Depatemen Sekolah Minggu Sepris Kogoya juga dalam matetinya menyampaikan, tentang pentingya pendidikan sekolah Minggu.
“anak – anak sekolah minggu merupakan mereka yang belum mengenal tentang banyak hal, karena itu peran orang tua sangat penting mengarahkan kepada hal – hal yang baik,”pesanya.
Belajar sekolah Minggu mengajar mengenal Firman kemudian di sekolah minggu membangun karakter yang baik. tugas orang tua menjaga dan merawat anak dengan baik serta mengawasi perjalan anak – anak serta mendidik emosional anak.
“Peran gereja dalam mendidik sekolah minggu sangat penting dalam mengenal Firman. Gereja wajib punya gedung untuk sekolah minggu sebagai benyuk kepedulian,”ungkapnya.
Kemudian dalam materi disampaikan, Yunias Wenda Wakil Ketua Departemen pemuda tentang pemuda baptis yang beriman.
Selain itu ada materi juga tentang pentingnya kesehatan bagi pemuda – pemudi wilayah itu agar dapat hidup sehat.
Dalam seminar itu, dihadiri pengurus Wilayah Wiringgabut, Ketua Departemen pemuda baptis west papua Akia Wenda serta pemuda baptis wilayah wiringgabut dan wilayah tetangga koordinator mepitikowi.
Ketua Depatemen Pemuda Akia Wenda mengapresiasi terlaksananya kegiatan itu, kegiatan serupa wajib di lakukan di setiap koordinator, wilayah hingga gereja lokal.
“Melalui kegiatan seperti ini akan menolong generasi muda, katena itu jangan ada waktu kosong yang terlewat, selalu ada kegiatan di masing – masing gereja dan wilayah,”pesanya. (Red)
